Kategori
Berita

Rapat Koordinasi Jekmil

Rapat Koordinasi Pengembangan / Replikasi Inovasi Jekmil (Ojek Ibu Hamil) di Kabupaten Magetan pada tanggal 22 Agustus 2022. Kabupaten Magetan mempunyai sebuah inovasi pelayanan publik yaitu Jekmil (Ojek Ibu Hamil) yang awalnya dirintis pertama kali di wilayah Kec. Bendo. Setelah melalui perjalanan yang panjang pada akhirnya inovasi Jekmil tersebut mendapatkan penghargaan sebagai Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian PANRB.

Jekmil (ojek ibu hamil) ini merupakan sebuah inovasi yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui peningkatan cakupan pemeriksaan kesehatan ibu hamil secara terpadu pada awal kehamilan di Puskesmas.

Jekmil ini berbeda dengan ojek pada umumnya karena Driver Jekmil ini adalah perempuan, berasal dari wilayah setempat, dan tentunya sudah dibekali dengan pelatihan – pelatihan. Jekmil ini merupakan solusi bagi ibu hamil yang akan melakukan pemeriksaan kesehatannya di Puskesmas tetapi suami / keluarganya tidak bisa mengantar, jadi jekmil ini juga akan mendampingi ibu hamil selama menjalani pemeriksaan dan melaporkan hasilnya kepada Bidan Desa setempat.


Dengan adanya Jekmil dapat meningkatkan cakupan pemeriksaan ibu hamil di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas), sehingga dapat meningkatkan deteksi dini adanya resiko / kelainan pada ibu maupun janin sedini mungkin.
Keberhasilan layanan Jekmil di wilayah kecamatan bendo ini akan dikembangkan / direplikasi di semua Desa / Kelurahan di Kab. Magetan. Oleh karena itu diperlukan dukungan – dukungan dari berbagai pihak seperti Kepolisian, Kodim, OPD, dan semua sektor terkait lainnya. Dukungan bisa berupa pelatihan, pembinaan, sosialisasi ke masyarakat maupun bentuk dukungan lainnya.

Kategori
Berita

3 LANGKAH CEGAH DBD!!

Demam berdarah dengue (DBD), merupakan salah satu penyakit yang harus di waspadai karena dapat menimbulkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih. 3M plus pasti tidak asing lagi ditelinga masyarakat. 3M plus salah satu  program dari Kementrian Kesehatan. 3M plus yaitu :

  1. Menguras,kegiatan menguras tempat penampungan air seperti bak mandi,toren, kendi,drum dan tempat penampung air lainnya. Dinding bak penampung air harus ikut dibersilkan untuk membuang telur nyamuk yang menempel erat.
  2. Menutup, kegiatan menutup rapat – rapat bak penampungan air. Menutup juga dapat diartikan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak berpotensi menjadi sarang nyamuk.
  3. Memanfaatkan kembali barang bekas (daur ulang) , mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangan nyamuk demam berdarah.

Plus-nya yaitu upaya penambahan pencegahan tambahan seperti :

  1. Tidur menyalakan obat nyamuk/menggunakan lotion anti nyamuk,
  2. Memakai selambu ketika tidur,
  3. Gotong royong membersihkan lingkungan,
  4. Menanam tanaman anti nyamuk/ pengusir nyamuk
  5. Memberikan lavarsida pada penampungan air yang sulit untuk dibersihkan.
  6. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

Masyarakat diharap berperan dalam hal ini. Dengan dilaksanakan program 3M ini kasus DBD tidak bertambah lagi.

Kategori
Uncategorized

Sebaran Covid-19 Tanggal 25 Juli 2022

Kategori
Uncategorized

Sebaran Covid-19 Tanggal 20 Juli 2022

Kategori
Uncategorized

Sebaran Covid-19 Tanggal 18 Juli 2022

Kategori
Uncategorized

Sebaran Covid-19 Tanggal 18 Juli 2022

Kategori
Uncategorized

Sebaran Covid-19 Tanggal 13 Juli 2022

Kategori
Berita

Pemberdayaan Masyarakat untuk Pengendalian DBD yang efektif

Kamis, 16 Juni 2022 tim dari Dinas Kesehatan Kab. Magetan melaksanakan pemberdayaan masyarakat untuk PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk) di Kelurahan Sukowinangun Kec. Magetan. Kegiatan dilaksanakan di rumah Pak RT, yg dihadiri oleh perwakilan dari setiap RW yang sebagian besar adalah Ibu2.

Kegiatan diawali oleh penjelasan tentang kondisi persebaran penyakit DBD di kabupaten Magetan dan Kecamatan Magetan oleh Bpk Agoes Yudi P, SKM, MPH selaku epidemiolog kesehatan ahli Dinkes Kabupaten Magetan. Dalam penjelasan Bpk. Agoes pada awal tahun 2022 kelurahan sukowinangun menduduki peringkat teratas jumlah penderita DBD di kecamatan Magetan dengan sumbangan kasus sebesar 30% dr penderita DBD di kecamatan Magetan tahun 2022
Kemudian kegiatan dilajutkan oleh tim penyuluh kesehatan masyarakat Dinkes Magetan utk mengajak warga belajar bersama terkait alur penularan penyakit DBD, gejala dan upaya pencegahan penyakit DBD serta alur perkembangan nyamuk yang dikemas dg permainan menyusun puzzle yang menyenangkan.

Diakhir kegiatan warga membuat komitmen terkait upaya pencegahan DBD di Kelurahan Sukowinangun yg dituangkan dalam kertas Plano dan ditandatangani seluruh peserta.
“Nanti akan kami mintakan TTD pak lurah dulu setelah itu akan kami pigura dan dibagikan ke masyarakat untuk dilaksanakan bersama agar pengendalian berhasil dan tidak ada lagi penularan DBD di Sukowinangun” ujar pak RT. Alhamdulillah warga antusias, harapan kami dari tim Dinas Kesehatan dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya PSN ini akan menekan penularan penyakit DBD di tiap desa/keluarhan khsususnya dan di seluruh wilayah Magetan pada akhirnya.