GARDU CETING PUTI (Gerakan Serdadu Cegah Stunting di Puskesmas Maospati) adalah inovasi dari Puskesmas Maospati dalam upaya mencegah dan menekan kasus stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Maospati.
GARDU CETING PUTI memberikan pelayanan dengan berkolaborasi antar penanggung jawab program dan lintas sektor terkait pencegahan stunting.
Kegiatan GARDU CETING PUTI meliputi :
Memberikan KIE kepada remaja putri
Memberikan KIE dan pemeriksaan kepada calon pengantin putri
Melakukan pemeriksaan ibu hamil berkualitas dengan 10 T
Memberikan KIE tentang ASI Eksklusif
Memantau kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan balita
Yuk manfaatkan SIPP MAS untuk mendapatkan kemudahan pelayanan kesehatan berupa :
Pendaftaran Rawat Jalan
Pendaftaran Rawat Jalan bisa dilakukan melalui chat ke nomer WA 0812 3573 5520. Pendaftaran dilakukan maksimal H-1 Kedatangan ke Puskesmas.
Jangan lupa konfirmasi ke Pendaftaran pasien pada saat kedatangan ke Puskesmas ya 🙂
2. Pengaduan
Pengaduan juga bisa dilakukan melalui chat WA ke SIPP MAS. Silahkan mengirimkan saran dan kritik untuk kemajuan pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Maospati 🙂
Puskesmas Maospati terletak di Kelurahan Maospati, Kecamatan Maospati. Daerah binaan Puskesmas Maospati terdiri dari 8 desa/kelurahan, yaitu :
Kelurahan Maospati
Kelurahan Kraton
Kelurahan Mranggen
Desa Gulun
Desa Sempol
Desa Tanjungsepreh
Desa Malang
Desa Sugihwaras
Adapun luas wilayah kerja Puskesmas Maospati adalah 13,27 km. Wilayah kerja Puskesmas Maospati yang paling luas terdapat pada Desa Sugihwaras dengan luas wilayah 2,55 Km2, dan yang paling kecil adalah Desa Mranggen dengan luas wilayah 0,67 Km2.
Keadaan Penduduk
Berdasarkan banyaknya jumlah penduduk, wilayah kerja Puskesmas Maospati yang paling banyak yaitu Kelurahan Maospati yaitu sebesar 7.096 jiwa, dan yang paling sedikit penduduknya yaitu Desa Sempol sebesar 1.771 jiwa.
Jumlah KK terbanyak di wilayah Puskesmas Moaspati yaitu Desa Maospati yaitu sebesar 2313 KK, dan yang paling sedikit yaitu Kelurahan Mranggen sebesar 634 KK. Jumlah rumah tangga miskin yang paling banyak terdapat pada Desa Gulun yaitu sebesar 802 RTM, dan yang paling sedikit di Kelurahan Mranggen yaitu sebesar 254 RTM. Tingkat kepadatan penduduk yang paling padat terdapat pada Kelurahan Maospati sebesar 5296 penduduk/ km2, dan yang paling rendah yaitu Desa Tanjungsepreh sebesar 1.280 penduduk/ km2.
Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu merupakan pemberi pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas (Menkes RI, 2019). Adapun puskesmas pembantu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Maospati adalah Puskesmas Pembantu Tanjungsepreh dan Puskesmas Pembantu Sugihwaras. Kondisi Puskesmas Pembantu Puskesmas Maospati adalah, sebagai berikut:
Ponkesdes
Pondok Kesehatan Desa yang selanjutnya disingkat ponkesdes adalah sarana pelayanan kesehatan yang berada di desa atau kelurahan yang merupakan pengembangan dari polindes sebagai jaringan Puskesmas dalam rangka mendekatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan (Gubernur Jatim, 2010)
Ponkesdes yang ada di wilayah kerja Puskesmas Maospati sebanyak 5 Ponkesdes.
Posyandu
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Maospati sebanyak 42 pos yang tersebar di 8 Desa, adapun data strata posyandu Puskesmas Maospati adalah sebagai berikut:
Dapat disimpulkan bahwa, strata posyandu madya sebanyak 2 pos, purnama sebanyak 35 pos, mandiri sebanyak 5 pos, tidak ada posyandu yang berstrata pratama di wilayah kerja Puskesmas Maospati.
Data Kader Posyandu
Adapun data kader posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Maospati adalah sebagai berikut:
Data Kader Desa Siaga
Data kader desa siaga di Puskesmas Maospati adalah sebagai berikut: